Strategi Epistemologis bagi Pengembangan Indigenous Psychology | Pendekatan Metateori
Pengembangan dalam Indigenous Psychology dengan Pendekatan Metateori.
Para pakar indigenous psychology mengatakan bahwa
mengadopsi teori-teori asing yang diimpor secara membabi buta dapat
menghasilkan jebakan-jebakan etnosentrisme, karena mereka berisi banyak konsep
yang asing bagi budaya target. Akan tetapi, Ho (1988; 1998a) mengatakan bahwa
menyandarkan diri pada konsep-konsep indigenous
semata juga dapat membawa kesulitan serupa, dan tidak akan mengeliminasi
masalah sentrisme-kultural. Ho membedakan teori-teori di sepanjang dimensi indigenous-exotic (Ho, 1998a).
Teori-teori indigenous dikonstruksikan
berdasarkan nilai-nilai dan konsep-konsep budaya target; mereka
merepresentasikan sudut pandang orang dalam. Sebaliknya, teori-teori eksotik
dihasilkan dengan nilai-nilai dan konsep-konsep yang asing bagi budaya target
dan merepresentasikan sudut pandang orang luar. Untuk mengeliminasi
ketidaksesuaian dalam beragam teori, Ho mengusulkan perkembangan sebuah
meta-teori yang membandingkan teori-teori indigenous
dan eksotik dalam kaitannya dengan konsep, teori, dan budaya.
Pendekatannya juga menyiratkan kesulitan potensial
sebagai akibat dari penggunaan pendekatan induktif. Jadi, metateori yang
dikonstruksikan Ho adalah sebuah mini-metateori. “Ia dapat diperluas untuk
kajian-kajian multikultural atau bahkan holokultural di mana semesta targetnya
mencakup semua budaya yang diketahui di dunia” (Ho, 1998a, hlm. 93). Proposal
Ho memunculkan pertanyaan: Sejauh mana semesta target dari metateori semini itu
dapat diperluas untuk dapat memasukkan semua budaya yang diketahui di dunia?”
(Source: Ed.
Kim, Uichol., Yang, Kuo-Shu., & Hwang, Kwang-Kuo. 2010 . Indigenous and Cultural Psychology.
terj. Soetjipto, Helly P., & Soetjipto, Sri M. Yogyakarta: Penerbit PUSTAKA
PELAJAR. hlm. 133-134)
× 『rui@96yR』【butterflyuu】 ×
Komentar
Posting Komentar