Perbedaan Individu dalam Segi Psikis (Bidang Industri)
Faktor yang merupakan sumber perbedaan individu di dalam
bekerja meliputi faktor fisik dan faktor psikis. Secara garis besar faktor
yang menimbulkan perbedaan individu dalam segi psikisnya dijelaskan sebagai berikut:
(a) Inteligensi
Sejauh
mana kemampuan seseorang di dalam mengatasi masalah tergantung pada taraf
kesulitan masalah dan tingkat inteligensi yang dimilikinya.
Inteligensi
diberi batasan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan sebaik-baiknya
terhadap lingkungan. Oleh karena itu tingkat inteligensi seseorang sangat
menentukan kesuksesannya bekerja. Orang-orang yang inteligensinya tinggi,
sanggup memecahkan kesulitan yang dihadapinya dalam bekerja dan sebaliknya.
(b) Bakat
Bakat
ialah kemampuan dasar yang menentukan sejauh mana kesuksesan individu untuk
memperoleh keahlian atau pengetahuan tertentu, apabila individu itu diberi
latihan-latihan tertentu. Jadi apabila seseorang mempunyai bakat mekanik, bila
dia diberi latihan-latihan tentang mekanik dia akan mudah untuk menguasai
masalah mekanik dan sebaliknya. Di dalam bekerja baik di pabrik, di kantor atau
di manapun, bakat-bakat yang sesuai dengan pekerjaannya sangat dibutuhkan. Hal
ini disebabkan untuk masing-masing pekerjaan seringkali menuntut bakat yang
berbeda-beda pula. Dengan adanya kesesuaian antara bakat dan pekerjaan maka
hasil kerjanya menjadi lebih sukses.
(c) Minat
Minat
adalah sikap yang membuat orang senang akan objek situasi atau ide-ide
tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari
objek yang disenangi itu. Pola-pola minat seseorang merupakan salah satu faktor
yang menentukan kesesuaian orang dengan pekerjaannya. Minat orang terhadap
jenis pekerjaanpun berbeda-beda. Tingkat prestasi kerja seseorang ditentukan
oleh perpaduan antara bakat dan minat.
(d) Kepribadian
Pada
pekerjaan-pekerjaan tertentu sifat-sifat kepribadian seseorang sangat berhubungan
dengan kesuksesan dalam bekerja. Menurut super dan crites pengukuran
kepribadian di dalam bimbingan jabatan karyawan berguna bagi maksud-maksud
sebagai berikut:
1) Bagi mereka yang penyesuaian kepribadiannya
tidak baik, mungkin akan mengalami kesukaran penyesuaian diri di dalam “training” ataupun dalam situasi kerja.
2) Bagi mereka yang mempunyai sifat-sifat
kepribadian tertentu yang menganggu penyesuaian diri dengan posisi kerja bisa
dilakukan usaha-usaha yaitu penempatan yang sesuai dengan kepribadiannya,
diberi psikoterapi untuk
penyesuaiannya.
(e) Motivasi
Motivasi
ialah faktor yang menyebabkan organism berbuat seperti apa yang dia perbuat.
Situasi yang menggerakkan orang untuk berbuat, menurut Maier terdiri dari dua
aspek yaitu aspek subjektif dan objektif. Aspek subjektif ialah kondisi yang
berada di dalam diri individu yang berujud “need”.
Sedangkan aspek objektif ialah aspek yang ada di luar diri yang berujud “incentive” atau “goal”. Untuk memahami prinsip-prinsip tentang motivasi kita harus
memperhatikan kedua aspek motivasi yang disebut “need” dan “incentive”.
Sehubungan
dengan adanya perbedaan motivasi di dalam karyawan bekerja, Tiffin berpendapat
bahwa karyawan perlu diperlakukan berbeda-beda sesuai dengan motif yang mendorongnya bekerja.
(f) Edukasi
Yang
dimaksud dengan edukasi di sini ialah pendidikan formil di sekolah-sekolah atau
kursus-kursus. Di dalam bekerja seringkali faktor edukasi merupakan syarat
paling pokok untuk memegang fungsi-fungsi tertentu. Untuk pekerjaan tertentu,
pendidikan Akademi sudah mencukupi, tetapi untuk pekerjaan lainnya menuntut tingkat
pendidikan yang lebih tinggi. Untuk tercapainya kesuksesan di dalam bekerja
dituntut pendidikan yang sesuai dengan jabatan yang akan dipegangnya.
Source: As’ad, M.: Psikologi Industri. Percetakan Liberty,
Yogyakarta. 1978
× 『rui@96yR』【butterflyuu】 ×
Komentar
Posting Komentar