Kepribadian berdasarkan Bentuk Tubuh
Ada berbagai macam teori yang menjelaskan tentang bagaimana "kepribadian" seorang manusia. Tiap orang pun pastilah mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Dalam menjelaskan tentang kepribadian seseorang yang dibahas dalam Psikologi Kepribadian, terbagi menjadi Paradigma Psikoanalisis, Paradigma Trait, Paradigma Kognitif, Paradigma Behaviorisme.
Kali ini saya akan mengulas tentang bagaimana salah satu tokoh yang mengemukakan tentang kepribadian yang berada dibawah Paradigma Trait, William H. Sheldon.
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa Teori Kepribadian yg dikemukakan Sheldon berhubungan erat dengan adanya faktor biologis dalam diri manusia. Ia berfokus pada bentuk tubuh sebagai penentu kepribadian yang telah ia kelompok-kelompokkan karakteristiknya. Meskipun begitu, Sheldon tidak menampik adanya faktor luar selain faktor biologis sebagai penentu tingkahlaku.
Psikologi Konstitusi oleh Sheldon dipengaruhi pula oleh Psikologi Konstitusi Masa Lalu dari Hippocrates: Konstitusi Rumors yang mengemukakan dua kelompok fisik manusia, mereka yang fisiknya kekar-berotot-kuat dan yang fisiknya lembut-lurus-lemah serta penjabaran tentang cairan tubuh dalam manusia sebagai penentu tempramen manusia.
Phrenologi yang dikembangkan F. J. Gall pun turut andil dalam teori dari Sheldon. Gall yang menggali dan mempelajari mendalam tentang bentuk tengkorak dan perkembangan "organ" otak menyimpulkan bahwa dari sana lah potensi (sikap, sifat, kecerdasan, karakter) yang menonjol pada diri pemilik otak itu berasal.
Satu lagi yaitu Konstitusi Fisik dari Ernst Kretschmer, ia menyadari adanya hubungan antara bentuk tubuh tertentu dengan dua macam gangguan mentalm yaitu psikotik manis-depresif dan skizophrenia.
Sheldon mengemukakan struktur biologis yang dinamakan morfogenotip: struktur konstruk dan susunan tubuh manusia yang ditentukan dari keturunan. Agar dapat memahami morfogenotip tersebut, Sheldon menyusun somatotip yaitu suatu pengukuran terhadap tubuh:
Endomorfi - Tubuh endomorfi cenderung mudah menjadi gemuk, dengan tanda utama halus dan bulat, tidak cocok untuk kegiatan fisik yang berat. Komponen pertama dari struktur tubuh, relatif didominasi oleh sistem vegetatif, bagian tubuh yang berkaitan dengan pencernaan makanan.
Mesomorfi - Tubuh yang mesomorfik ditandai dengan wujug yang segi-segi dan keras, kokoh, tahan sakit, cocok untuk kegiatan menuntut kekuatan fisik. Komponen ke dua dari fisik, relatif didominasi oleh tulang, otot dan jaringan penghubung.
Ektomorfi - Ditandai dengan bentuk tubuh yang tipis, tinggi dan otot yang lemah, peka dengan stimulasi. Komponen ke tiga dari fisik, relatif didominasi oleh kulit dan sistem saraf.
Sheldon kemudian melakukan penelitian, partisipan yang mengikuti penelitian ini selama satu tahun, hasilnya ditemukan 3 kelompok sifat, diberi nama viscerotonia, somatotonia, dan cerebrotonia. Masing-masing kelompok ini mewakili 20 deskripsi sifat yang berbeda-beda antara satu dengan kelompok lainnya:
Viskerotonia - Skor viskerotonia tinggi menunjukkan rasa cintanya pada kenyamanan dan cita rasa makanan, senang bergaul dan penuh perasaan. Sikap tubuhnya rileks, reaksinya lamban, tidak mudah marah. Mereka mudah bergaul, dan toleran dengan orang lain, umumnya mudah berinteraksi dengan siapa saja.
Somatotonia - Skor tinggi pada komponen ini dimiliki orang yang mencintai petualangan fisik, berani mengambil resiko, dan mempunyai keinginan kuat untuk melakukan kegiatan otot yang berat. Agresif, kurang peka dengan perasaan orang lain, suka ribut dan pemberani.
Serebrotonia - Skor tinggi pada serebrotonia ada pada orang yang tidak suka menonjolkan diri. Orang yang suka menahan diri, mengendalikan diri cenderung menyembunyikan dirinya sendiri dan menyembunyikan hal-hal yang melibatkannya dengan orang lain. Tertutup, pemalu, memilih sendirian, bereaksi cepat, dan sukar tidur.
Penelitian antara hubungan Somatotip dengan Temperamen diatas menghasilkan angka korelasi signifikan antara endomorfi dengan viskerotonia, mesomorfi dengan somatotonia, dan ektomorfi dengan serebrotonia.
(Source : Buku Psikologi Kepribadian Edisi Revisi, 2009. Alwisol)
Kali ini saya akan mengulas tentang bagaimana salah satu tokoh yang mengemukakan tentang kepribadian yang berada dibawah Paradigma Trait, William H. Sheldon.
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa Teori Kepribadian yg dikemukakan Sheldon berhubungan erat dengan adanya faktor biologis dalam diri manusia. Ia berfokus pada bentuk tubuh sebagai penentu kepribadian yang telah ia kelompok-kelompokkan karakteristiknya. Meskipun begitu, Sheldon tidak menampik adanya faktor luar selain faktor biologis sebagai penentu tingkahlaku.
Psikologi Konstitusi oleh Sheldon dipengaruhi pula oleh Psikologi Konstitusi Masa Lalu dari Hippocrates: Konstitusi Rumors yang mengemukakan dua kelompok fisik manusia, mereka yang fisiknya kekar-berotot-kuat dan yang fisiknya lembut-lurus-lemah serta penjabaran tentang cairan tubuh dalam manusia sebagai penentu tempramen manusia.
Phrenologi yang dikembangkan F. J. Gall pun turut andil dalam teori dari Sheldon. Gall yang menggali dan mempelajari mendalam tentang bentuk tengkorak dan perkembangan "organ" otak menyimpulkan bahwa dari sana lah potensi (sikap, sifat, kecerdasan, karakter) yang menonjol pada diri pemilik otak itu berasal.
Satu lagi yaitu Konstitusi Fisik dari Ernst Kretschmer, ia menyadari adanya hubungan antara bentuk tubuh tertentu dengan dua macam gangguan mentalm yaitu psikotik manis-depresif dan skizophrenia.
Sheldon mengemukakan struktur biologis yang dinamakan morfogenotip: struktur konstruk dan susunan tubuh manusia yang ditentukan dari keturunan. Agar dapat memahami morfogenotip tersebut, Sheldon menyusun somatotip yaitu suatu pengukuran terhadap tubuh:
Endomorfi - Tubuh endomorfi cenderung mudah menjadi gemuk, dengan tanda utama halus dan bulat, tidak cocok untuk kegiatan fisik yang berat. Komponen pertama dari struktur tubuh, relatif didominasi oleh sistem vegetatif, bagian tubuh yang berkaitan dengan pencernaan makanan.
Mesomorfi - Tubuh yang mesomorfik ditandai dengan wujug yang segi-segi dan keras, kokoh, tahan sakit, cocok untuk kegiatan menuntut kekuatan fisik. Komponen ke dua dari fisik, relatif didominasi oleh tulang, otot dan jaringan penghubung.
Ektomorfi - Ditandai dengan bentuk tubuh yang tipis, tinggi dan otot yang lemah, peka dengan stimulasi. Komponen ke tiga dari fisik, relatif didominasi oleh kulit dan sistem saraf.
Sheldon kemudian melakukan penelitian, partisipan yang mengikuti penelitian ini selama satu tahun, hasilnya ditemukan 3 kelompok sifat, diberi nama viscerotonia, somatotonia, dan cerebrotonia. Masing-masing kelompok ini mewakili 20 deskripsi sifat yang berbeda-beda antara satu dengan kelompok lainnya:
Viskerotonia - Skor viskerotonia tinggi menunjukkan rasa cintanya pada kenyamanan dan cita rasa makanan, senang bergaul dan penuh perasaan. Sikap tubuhnya rileks, reaksinya lamban, tidak mudah marah. Mereka mudah bergaul, dan toleran dengan orang lain, umumnya mudah berinteraksi dengan siapa saja.
Somatotonia - Skor tinggi pada komponen ini dimiliki orang yang mencintai petualangan fisik, berani mengambil resiko, dan mempunyai keinginan kuat untuk melakukan kegiatan otot yang berat. Agresif, kurang peka dengan perasaan orang lain, suka ribut dan pemberani.
Serebrotonia - Skor tinggi pada serebrotonia ada pada orang yang tidak suka menonjolkan diri. Orang yang suka menahan diri, mengendalikan diri cenderung menyembunyikan dirinya sendiri dan menyembunyikan hal-hal yang melibatkannya dengan orang lain. Tertutup, pemalu, memilih sendirian, bereaksi cepat, dan sukar tidur.
Penelitian antara hubungan Somatotip dengan Temperamen diatas menghasilkan angka korelasi signifikan antara endomorfi dengan viskerotonia, mesomorfi dengan somatotonia, dan ektomorfi dengan serebrotonia.
(Source : Buku Psikologi Kepribadian Edisi Revisi, 2009. Alwisol)
× 『rui@96yR』【butterflyuu】 ×
Komentar
Posting Komentar